Kesakitan Yang Kini Meronta



Ketika ribuan kata tak mampu lagi meredam amarah.. Ketika sambutan kicauan suara hati nan lembut tak mempu lagi menghalau seisi lara terpendam.. Dan.. Ketika bibir tak berdaya melucuti dunia dengan ketegasan di atas semua hal yang harus diungkapkan..
Sakit! Yah Sakit memang rasanya.. Ketika bagian yang tak terjamah oleh siapapun, mulai menghantarkan dan menunjukkan rasa kegundahannya yang tak bisa lagi tuk dibendung.. Ia bernama 'Hati'. Ketika Hati mulai menggenggam asa dan rasa yang tulus pada 'bagiannya' yang lain, kita tak mudah tuk 'melerainya' untuk tak mengasihi bagian yang ia - Hati - anggap sebagai sebuah berlian berharga melebihi apapun yang lebih berharga di dunia bahkan pada angan yang saat ini tengah mengembara ke pulau terindah sekalipun..
Ketika hati telah mengenal seorang 'teman' bernama Cinta, mulai bercengkrama dengannya, kemudian mulai menaruh simpati padanya.. Tak kan ada yang bisa menghalaunya.. Kuyakin takkan ada.. Dan seketika 'logika' mulai lengah, terkadang sering menjadi lumpuh terluluh lantakkan oleh dahsyatnya keterikatan 'mereka'..
Aku mengasihaninya. 'Siapa?' Aku? Diriku? Atau kebodohanku meminjamkan hati dan 'perasaan' pada cinta yang tak memiliki rasa iba secuil pun? Yaah~ betapa naifnya diri ini.. Ketika harus diperhadapkan pada sesuatu yang teramat sangat rumit bahkan lebih rumit daripada sekedar untaian benang terlilit pada remukan simpul tali berikatan erat!
Mungkin suara 'pemberontakan' akan logika kebenaran akan kesakitan yang nyata di pelupuk mata mulai mempertanyakan akan kebodohan hati yang dibiarkan mencinta pada 'cinta' yang dusta..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siklus yang Aneh Namun Manis

Sebuah Kata Bernama "Harapan Pupus"