Rasa seperti apa ini?



Di sini.. Di bangku usang kecil ini.. Aku mulai membisikkan pesan kecil kepada sekelumit pikiran yang kini mulai terasa tak tenteram.. entah mengapa~ aku juga tak tahu apa yang kini membuatku begitu resah~ Sulit rasanya lisan ini tuk mengungkapnya...
Aku berdo'a dan berharap rasa ini tak terus menerus mengecam hati dan semakin menambah kegundahannya yang kini ku merasa itu sudah cukup membuatku menderita.
Aku merasa perlu bersahabat dengan seorang 'musuh' atau~ yang bisa saja jadi 'musuh' yah maaf karena aku amat bingung bagaimana mengindahkannya?~ahh mungkin tidak perlu.. karena ia hanya bisa menyusahkanku saja. DILEMA. Apa itu? Apa yang telah kau lakukan pada hati yang sedari dulu jauh sebelum engkau datang dan mengacaukan segalanya! Yah kau mengacau pikiran ini. Saat ini aku tak akan bisa membawa diriku dalam ketenangan dan kedamaian yang senantiasa aku rasakan jauh sebelum engkau datang dan menikam logika, membawa kepada titik yang dekat dengan keterpurukan! Oh! aku mohon pergilah! Sebelum aku yang selalu merasa tenang seketika berubah menjadi amarah yang kan menghempaskanmu!! Aku tak sanggup lagi berada dalam genggaman kekejamanmu. Aku dan hatiku masih sangat suci tuk ternoda akan kekejiaan akan tipu daya yang mungkin saja berujung pada kehancuran akibat ketidaktegasan dalam menentukan pilihan yang ada padamu - Dilema -.
Ku akui aku memang slalu lemah dalam hal ini, tak bisa bahkan tak mengerti hal apa yang seharusnya kulakukan pada saat-saat seperti ini?! Apa?! Aku tak tahu! Dan mungkin sulit untuk kan tahu..
Aku akui aku memang tak ingin menjadi salah seorang dari insan yang seringkali membohongi diri dan hatinya sendiri yang dengan lantang berkata 'tak butuh' cinta sama sekali! Tidak. Bukan begitu.. Aku memang tak memungkiri bahwa seringkali aku butuh sentuhan hangat akan cinta, perhatian yang begitu manis, dan 'rangkaian kata' yang terdengar sangat romantis.. yah~ walau mungkin hanya sekedar kata-kata! Dan sulit tuk menjadi hal yang nyataaa..!
Namun.. Dari hati yang terdalam dan terlanjur sering terkoyak ini ingin mengungkapkan malam ini juga bahwa maafkan jika saat ini Cinta itu bukan merupakan satu hal yang perlu dan akan menjadi racun bagi pikiran. Hentikan itu! Aku tak mau aku terlalu dalam terbawa dalam suasana yang membuatku berpikir aku tak sedang berada pada dunia yang nyata dan keras nan butuh perjuangan!
Yah! AKU, DIRIKU, HATIKU, LOGIKAKU harus segera bangun akan keindahan yang semu ini. Aku sadar akan banyaknya mimpi yang perlu dicapai, bukannya larut dalam dilema akan hati yang kini 'sedianya' hanya membahagiakan dan entah kapan ia akan bertahan dan tak jenuh. Aku tak mau merasakan sakit dan perasaan yang amat begitu bodoh meratap pada kesedihan yang sama bak siklus yang tak pernah berujung akibat kebodohan akan lumpuhnya logika seakan tak kuasa menahan keindahan cinta yang apa? Yang semua itu semu!!!


~ Ririn Arnita Sari
18 Agustus 2014


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siklus yang Aneh Namun Manis

Kesakitan Yang Kini Meronta

Kuperkenalkan Kalbu Nan Suci Ini