Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Siklus yang Aneh Namun Manis

Rintik hujan yang turun dari keindahan langit yang kemudian kian membawaku ke dalam imajinasi tanpa batas menari dalam bayang angan seindah impian yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.. Lamunan panjang yang semakin dalam membangunkan logika dari lamunan tuk tak turut campur dalam hal menghalau si 'pemeran utama' - Imajinasi - diri yang begitu termuat dalam perasaan yang kini semakin dan akan semakin jauh berlayar bersama dengan keindahan yang sampai saat ini belum jua menampakkan kesungguhannya untuk menjadi suatu hal yang nyata. Ketika lisanku harus selalu beringsut dan membuka setiap lembaran dan tak pernah dapat 'tuk tak bersiul menyanyikan alunan nada untuknya sang ' Cinta ', ketika sahabat yang selalu setia dan tak pernah ternoda oleh dusta akan siasat kebohongan yang hanya mencoba menggagalkan kesucian yang telah lama terbangun dalam keharmonisan di atas segala benih-benih kesetiaan yang senantiasa menjadi benih yang ketika ' Hati ' dengan se

Menapaki Ranah Yang Kadang Penuh Lara

Seringkali dan bahkan mungkin hampir setiap saat ku berpikir mengenai arti nyata kehidupan ini.. Menelusuri tiap likunya dan meraba setiap sisi ketidaktampakan kelembutan yang semakin lama kian membangkitkan hasrat untuk menemui apa yang dinamakan 'kebahagiaan dalam hidup'. Namun entah mengapa dan bagaimana bisa semakin ku berusaha menemukan kebahagiaan itu, merelai semua angan akan 'godaan' yang pula kian mencoba menggagalkannya semakin jauh ia menghilang bahkan untuk mengecup bayang kebahagiaan itu pun amat sulit rasanya. Aku tahu, cukup dan mungkin sudah semakin tahu, bahwa kebahagiaan yang sebenar-benarnya ketika kita berusaha memiliki imajinasi dalam menikmati tiap kesakitan dalam hal apapun.. Tapi, tapi.. Aku tak mau jadi pendusta pada diriku, ragaku yang kini terlihat semakin lemah, lemah pada batin yang lelah akan semua kepedihan dan kekejaman kehidupan yang kadang kala singgah tanpa menyudahi tebaran 'racun' yang akan membawa kita

Sadarkan Aku Akan Kepahitan Cinta

Sekiranya rasa ' manis ' pada sesuatu tak akan selamanya menetap, pasti suatu saat akan digantikan posisinya oleh rasa 'pahit' dan bahkan pada ketidakadaan rasa lagi.. Begitu pula dengan yang dinamakan 'perasaan', suatu kata yang sulit ditafsirkan hanya dengan memamerkan logika untuk menelaah semua tentangnya.. Itu tak semudah yang dibayangkan.  Kadang aku percaya akan adanya yang dinamakan 'Cinta Sejati' namun mengapa rasanya sulit untuk ku percaya bahwa itu hanyalah sekedar 'kata-kata' saja.. Tak ada sebenar-benarnya cinta sejati.. Alasan yang cukup bijak tuk aku katakan adalah karena aku sendiri belum ~ah atau mungkin tidak. ~Yah tak pernah menemuinya... Bukan hanya sekedar rangkaian kata-kata kosong yang tak dapat dipertanggungjawabkan yang kemudian membuat pernyataan 'kejam' akan ketidakberadaan cinta sejati yang dimaksud. Namun ini hanya sekedar segelintir ungkapan sebagai sebuah curahan dari hati yang kini tengah

Cinta Belum Menemukan Naungan yang Tepat

Berbica ra mengenai tempat kita berlindung dan membenahi hidup saat ini, yah~ sebut saja ini sebagai sebuah 'benda' di mana 'ia' akan sangat ramah pada kita, ketika kita tepat bertemu dengannya dan ia memang telah diperuntukkan untuk menyatu dengan kita.. Namun, hal ini akan sulit ketika naungan yang kita anggap selama ini telah menjadi suatu bagian dari hidup kita yang telah kita denotasikan 'pas' untuk kita naunngi, untuk menjadi teman di saat-saat air mata harus berlinang tanpa ada rasa malu sedikitpun disaksikan olehnya dan seisinya. Bak mawar yang belum saatnya ditemukan oleh jemari pemiliknya. Seperti ini pula jika kita menemui hati kita yang sedianya diisikan oleh ALLAH S.W.T., rasa 'Cinta' yang begitu kuat, begitu perasa, dan lemah di saat-saat itu dibutuhkan, dan.. Bisa saja seketika berubah menjadi hati dengan amarah nan membara ketika disulut api dusta yang tanpa disangka menggores kesucian yang telah disuguhkan bersama tiang 'keset

Kesakitan Yang Kini Meronta

Ketika ribuan kata tak mampu lagi meredam amarah.. Ketika sambutan kicauan suara hati nan lembut tak mempu lagi menghalau seisi lara terpendam.. Dan.. Ketika bibir tak berdaya melucuti dunia dengan ketegasan di atas semua hal yang harus diungkapkan.. Sakit! Yah Sakit memang rasanya.. Ketika bagian yang tak terjamah oleh siapapun, mulai menghantarkan dan menunjukkan rasa kegundahannya yang tak bisa lagi tuk dibendung.. Ia bernama ' Hati '. Ketika Hati mulai menggenggam asa dan rasa yang tulus pada ' bagiannya ' yang lain, kita tak mudah tuk 'melerainya' untuk tak mengasihi bagian yang ia - Hati - anggap sebagai sebuah berlian berharga melebihi apapun yang lebih berharga di dunia bahkan pada angan yang saat ini tengah mengembara ke pulau terindah sekalipun.. Ketika hati telah mengenal seorang 'teman' bernama Cinta, mulai bercengkrama dengannya, kemudian mulai menaruh simpati padanya.. Tak kan ada yang bisa menghalaunya.. Kuyakin takkan ada.. Dan se

Cinta Bukan Sekedar Alunan Nada dan Kata

                   ' CINTA ' semenjak aku lahir dan aku yang saat ini berada di sini dan mengukir kata-kata yang saat ini juga kuungkapkan melalui blog ini..                   Aku. Yah mungkin takkan cukup jika hanya 'Aku' namun kamu, ~ahh namun itu belum jua cukup. Mungkin lebih tepatnya jika ku mengatakan, 'Aku, Kamu, Kalian, dan semua insan yang berjalan di atas semua angan dan mimpi indahnya.. Kita telah sangat akrab dengan belaian kata bernama - CINTA - aku seringkali mendengar bahkan 'menyimpannya dengan sangat hati-hati' atas kata-kata yang seringkali diucapkan oleh para pembijak kehidupan.. Kata-katanya "...Kita dibesarkan dengan cinta dan kita hidup dengan Cinta'. Yaah~ Kata-kata demikian seketika membangkitkan semangat kita akan ketululusan kata CINTA yang sebegitu 'sakralnya'.                 Aku senantiasa membayangkan dengan imajinasi yang tergambar amat nyata mengenai "Ketulusan Cinta" yang demikian membuat kit

Sahabat Yang Sulit Dimengerti

           Aku benci pada seorang teman yang rumit rasanya 'tuk kumengerti.. terlebih lagi tuk dibohongi.. Aku sebut teman itu dengan ' perasaan ' ! Mengapa?? Jangan tanyakan! Karena lisanku seringkali tercekat untuk menjawabnya, namun tetap saja nihil..           Entah mengapa, rekayasa akan logika mungkin saja dapat kuupayakan.. Namun, ia - perasaan - takkan bisa.. Dan takkan pernah bisa... Yah mungkin bisa hah~ namun hanya sebatas angan dan khayalan belaka tuk bisa mencoba menaklukkannya terlebih dengan kejujuran di atas ' Dusta '. Penolakan yang akrab akan kata ' Tidak ' ini seringkali terucap.. Yaah sangat sering terlintas pada lisan yang kadang penuh akan dusta pada perasaan~..  Namun, satu. Hati ini selalu saja mengingkarinya..           Untung saja aku masih punya hati yang tak bisa diketahui insan manusia lain.. Yah. Aku sedikit lebih lega mengetahui fakta 'kecil' ini, bahwasanya takkan ada yang bisa mengorek2 isi ' Hati '

Sebuah Kata Bernama "Harapan Pupus"

Sadar akan perbedaan tipis antara kata2 yang sepertinya insan muda seringkali menggunakannya ' GR ' yang tidak lain dan tidak bukan adalah ' Gede Rasa ' dengan yang lebih bisa dikatakan hangat di lisannya para remaja, yaitu apa yang disebut sebagai ' PHP ' yang merupakan ' Pemberi Harapan Palsu '.. Namun, tahukah kalian, In my humble opinion, ketika kalian memberi perhatian yang pada saat yang bersamaan s edikit menjadi penawar akan 'racun' kesakitan yang tengah meringkup di dalam aliran daraah merasuk hingga bagian terdalam hati, kalian takkan pernah tahu 'perhatian' seperti itu terkdang bagi kami, sebut saja 'wanita' makhluk lembut nan elok namun kadang tak miliki daya.. Kami dianggap terlalu begitu berharap hingga kalian terkdang lelaki, menganggap kami terlalu memikirkan perasaan. Kami tahu, kami begitu bermain dan begitu larut dalam larutan perasaan tak tentu.. Ini bukan sepenuhnya kesalahan kami. Namun, bila